Mahasiswa
Aktifis dan Mahasiswa Buruh
Oleh
: Harsani Gharib
Ada banyak corak
pandang seorang cendekiawan muda, seorang yang terpelajar atau di sebut dengan
mahasiswa. Seorang pelajar yang dulunya adalah seorang siswa tapi setelah
melanjutkan ke tingkan perguruan tinggi akan berubah menjadi mahasiswa, yang
berarti seorang maha di atas segalanya.
Mahasiswa adalah
seorang cendekiawan muda sebagai kaum terdidik yang diharapkan akan membawa
penceraha “agen of cheng”, yang tanggung jawabnya bukan hanya
menyelasaikan tugas kampus tapi bagai mana seorang mahasiswa menjadi penyambung
lidah masyarakat atau penyampai aspirasi rakyat.
Tapi sekarang kita
dapat membedakan antara mahasiswa yang benar-benar memfungsikan dirinya sebagai
mahasiswa yaitu mahasiswa aktifis yang selalu aktif dan peka terhadap apa yang
terjadi ditengah permasalah masyarakat dan Negara dengan mahasiswa yang tekun
dan focus terhadap kepentingan pribadinya. Disini kita akan mengetahui mana mahasiswa
aktifis dan mana mahasiswa buruh.
a.
Mahasiswa aktifis
Adalah
mereka para mahasiswa yang di sibukkan oleh urusan-urusan organisasi dan
kepentingan orang banyak tanpa harus meninggalkan tugas pribadi mereka
masing-masing. Mereka berjuang mempertahankan kebenaran yang berdiri tegap di
atas ideology yang benar, menyampaikan aspirasi rakyat demi terciptanya
kesejahteraan bersama.
b.
Mahasiswa Buruh
Adalah
mereka yang menganggap segalanya adalah uang yang selalu mementingkan urusan
pribadinya, bahkan ada yang rela menjual Koran bekerja menjadi suruhan
orang-orang yang punya uang (kapitalis) menjadi budak intelektual kapitalis.
Kegiatan
mereka selain kuliyah adalah bekerja, mereka bahkan tidak ada bedanya dengan
buruh-buruh yang ada dan bahkan banyak di Indoneia ini.
Demikianlah barangkali
menjadi sebuah perantara, untuk membuka hati nurani para mahasiswa untuk bisa mengikut
sertakan dirinya dalam pembela dan penyambung lidah masyarakat yang harapannya
di serahkan kepada para pelajar, mahasiswa dan cendekiawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar