Senin, 23 Januari 2012

(peran para pemuda dalam memikul tugas risalah)

DAUR ASY-SYABAAB FII HAML AR-RISAALAH (peran para pemuda dalam memikul tugas risalah) Oleh: Harsani Gharib MUQADDIMAH Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telam memberikan kekuatan dan nikmatnya. Tuhan semesta alam yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya dan hanya kepada-Nyalah kita berserah diri. Shalawat serta salam kita haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Atas kerja keras beliau dan da’wah (seruan) kita berada pada zaman yang terang benderang ini yakni sirathal mustaqiim (jalan yang lurus). Da’wah islamiyah dalam arti kata yang seluas-luasnya adalah merupakan tugas dan amalan setiap muslim dari masa kemasa dan dari zaman ke zaman. Tidak pula memilih tempat, dari tepi-tepi pantai sampai kelereng-lereng gunung. Pendeknya da’wah adalah tugas sejarah yang takdapat dielakkan oleh setiap orang yang mengaku mempercayai dan mengaku risalah Muhammad SAW. Dan yang akan meneruskan perjuangan nabi Muhammad dalam mengemban risalah tersebut adalah para pemuda-pemuda islam, karena peran pemuda sangat penting dalam dalam memikul tugas risalah ini, karena mempunyai beberapa potensi antara lain: bi’ts al-himmah min at-tasaa,ulaat (mengangkat semangat dari problematika),naql al-ajyaal (generasi penerus), istibdaal al-ajyaal (generasi pengganti), tajdiid ma’nawiyah al-ummah (pembaru moral ummat) dan ‘anaashir al-ishlaah (unsure perbaikan). PEMBAHASAN Satuhal yang tidak dapat di sangkal pemuda memiliki semangat yang lebih di bandinghkan kelompok perkembangan lainnya yaitu orang tua dan anak-anak. Orang tua biasanya tidak memiliki semangat yang menggebu-gebu di bandingkan para pemuda, manakala anak-anak belum memiliki semangat yang jelas. Oleh karena itu pemuda merupakan suatu generasi manusia yang dapat di andalkan melaksanakan tugas yang berat dan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan karena seemangat yang dimilikinya. Oleh karena itu suatu hal yang wajar tumpuan dan harapan perubahan di pikulkan kepada para pemuda. Seperti yang telah di tulis di muqaddimah bahwasanya pemuda mempunyai beberapa potensi, dan potensi inilah yang harus di perhatikan oleh pemuda zaman sekarang, dalam penulisan makalah ini kami membatasi pembahasan sekitar potensi-potensi tersebut, yang antara lain 1. Daur Asy-Syabaab Fii Haml Ar-Risaalah (peran para pemuda dalam memikul tugas risalah)  Risalah islam dan perintah perubahan hanya dapat di lakukan oleh pemuda. Ssepanjang perjalanan sejarah manusia dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan b erlanjut sampai hari ini membuktikan bahwa perubahan-perubahan selalu di pelopori oleh pemuda. Pemuda yang potensial sekarang ini adalah para pelajar dan mahasiswa.  Revolusi besar di banyak Negara di motori oleh pemuda. Di Indonesia rejim Soeharto di jatuhkan ole gerbong refornasi pelajar dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa dengan potensinya menjadi momok bagi pengusaha zhalim. Da’wah islam yang di bawa Nabi Muhammad SAW di pelopori oleh pemuda seperti Ali bin Abi Thalib, Mus’ab bin Umar, Usman bin Zaid, dll.  Keberadaan pemuda sangat strategis. Unsure pemuda adalah pelajar, mahasiswa dean mereka yang berusia antara 15-45 tahun. Pelajar dan mahasiswa adalah nyawa gerakan pemuda dan masyarakat.  Kehadiran pemuda sangat di nantikan untuk menyongsong perubahan dan pembaruan. Aksi reformasi di semua bidang adalah agenda pemuda kea rah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin di lakukan oleh orang tyua dan anak-anak. 2. Bi’ts al-Himmah Min-At-Tasaa’ulat (mengangkat semangat dari problematika)  Nabi Ibrafhim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan nabi-nabi lainnya pada masa mudanya sering mengkritisi dan memberikan solusi pada persoalan yang muncul di sekitarnya. Mereka mengkritisi hal-hal yang tidak adil dan tidak benar. Potensi inio merupakan ciri pertama dari kemempuan pemuda yang dapat melakukan perubahan.  Pemuda selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah di capai. Pemuda juga tidak tenang melihat ketidakadilan. Peranan mereka sangat penting dalam membangun budaya dan mindstream di kampus dan masyarakat.  Masalah yang berkembang di dalam masyarakat dapat menggerakkan pemuda untuk menjatuhkan penguasa yang zhalim. Dalil:  Q. 21:52. (ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya:” patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?”  Q. 21:67. Ah (celakalah) kamu dari apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?”  Q. 10:83-84. maka tidak ada yang beriman kepada musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam keadaan takut bahwa Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir’aun berbuat sewenang-wenang di muka bumi. Dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampui batas. 3. Naql Al-Ajyal (generasi penerus)  Setiap pemimpin di dalam kerajaan, da’wah atau masyarakat akanmengalami masa tua dan mungkin mati. Perlu ada generasi yang menggantikan peranan pemimpin sebelumnya. Logikanya, sebagai pengganti adalah pemuda atau pelajar yang potennsial. Generasi ibu bapak di gantikan oleh generasi anaknya, kemudian dig anti oleh cucunya. Di tengah masyarakat organisasipun terjadi demikian. Dalil:  Q. 52:21. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.  Q. 25:74. Dan orang-orang yang berkata:” ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikannlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. 4. Istibdaal Al-Ajyaal (generfasi pengganti)  Memindahkan generasi berarti mengganti pemimpin sebelumnya dengan meneruskan semua program-pr9ogram yang telah dirancang sebelumnya. Menukar generasi di lakukan karena generasi sebelumnya tidak baik. Sehingga di perlukan penukaran generasi kepada generasi yang baru. Allah SWT menyebutkann bahwa orang yang tidakberiman akan dig anti oleh orang yang beriman. Begitupun di dalam kerajaan manakalaq raja atau presiden tidak berbuat adil, jujur dan amanah maka ke pemimpinananya di tukar dengan yang baru. Dalil:  Q. 5:54. Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yangh bersikap lemah lembut kepada orang yang mukmin,yang bersikap keras kepada orang-orang yang kafir, yang berjihad dijalan allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, di berikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui.  Q. 47:38. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang-orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedang kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu ini. 5. Tajdiid Ma’nawiyah Al-Ummah (pembaru moral umat)  pemuda atau pelajar merupakan pembaru ma’nawiyah umat. Pemuda dengan potensi yang di miliki, semangat yang berkobar-kobar, fisik yang kuat, pemikiran yang cerdas / jernih dapat memperbarui ma’nawiyah umat. Usaha pembaruan ini adalah dengan memberikan da’wah, tarbiyah dan jihad.  Orang tua dan anak-anak tidak mungkin dapat melaksanakan peranan ini dengan efektif. Dalil:  Q. 2:246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorangNabi mereka:” angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab:” mungkin sekali jika kamu nanti di wajibkan berperang kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab: mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah di usir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu di wajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah maha mengetahui orang-orang yang zhalim.  Baca Q.S. 2:247 6. ‘Anaashir Al-Ishlaah (unsure perbaikan)  pemuda dengan potensi yang di milikinya merupakan unsur perubahan. Unsur perubahan ketidak adilan, kejahiliyahan, kesesatan, kemusyrikan dan lain sebagainya. Pemuda dengan unsur perubahannya dapat efektif menjalankan peranan secara baik.  Di zaman Nabi yang merubah jahiliyah kepada islamiyah, kemusyrikan kearah tauhid, kebathilan kepada al-haq dan perubahan sekuler kepada islam di lakukan oleh pemuda.  Unsure perubahan yang potensial adalah pemuda yang sadar, berpenbgetahuan, berfikir dan berpotensi. Mereka yang mempunyai cirri ini adalah mereka yang belajar dan menuntut ilmu. Dalil:  Baca Q.S. 18:13-14  Hadits. Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulallah SAW bersabda,” Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, ialah: pemimpin yang adil, pemuda yang rajin ibadah kepada Allah, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang berkasih saying kepada Allah berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang di goda oleh seorang wanita bangsawan yang cantik, kemudian dia berkata,” sesungguhnya aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah secara diam-diam, sehingga apa yang di sedekahkan oleh tangan kanannya tidak di ketahui oleh tangan kirinya, seorang yang selalu berzdikir kepada Allah secara sembunyi kemudian mencucurkan air mata” (HR Bukhari dan Muslim). 7. At-Tazawwud (pembekalan)  At-Tarbiyah Al-Fithriyah (tarbiyah jiwa)  Al-Hikmah Wa Al-‘ilm (bijaksana dan ilmu)  Asy-Syakhshiyah Al-Qiyaadiyah Al-Junndiyah (membentuk pribadi-pribadi pemimpin dan anggota yang bergerak)  Agar potensi pemuda ini muncul berkesan dan dapat berpengaruh maka mereka perlu di bekali at-tarbiyah al-fithriyah,al-hikmah dan al-‘ilm serta asy-syakhshiyah al-qiyaadiyah.  Tanpa pembekalan maka potensi pemuda yang berharga akan menghilang. Pembekalan yang baik adalah pembekalan yang mengikuti kaedah dan minhaj dari Allah dan Rasulnya (Al-Qur’an dan Sunnah) 8. At-tarbiyah Al-fithriyah (tarbiyah jiwa)  At-tarbiyah al-fithuriyah adalah tarbiyah yang merujuk kepada fitrah manusia. At-tarbiyah fithriyah adalah istilah lain dari tarbiyah islamiyah, sebagai mana islam juga di sebut sebagai fitrah. Fitrah manusia sangan sesuai dengat fitrah islam. Pemberian fitrah islam kepada pemuda lebih pemuda lebih mudah di terima dengan ikhlas dan dapat di amalkan dengan baik. Penerimaan at-tarbiyah al-fithriyah ini tertolak apabila di dalam hatinya ada noda atau kotoran maksiyat yang menutup fithrahnya.  At-tarbiyah al-fithriyah yang di berikan kepada pemuda adalah usaha untuk membangun dan memelihara potensi yang mereka miliki. Membaca Al-Qur’an, beribadah beramal shaleh dan memelihara alam adalah bagian dari aktifitas at-tarbiyah al-fithriyah.  At-tarbitah al-fithriyah memberikan sesuatu yang di perlukan oleh pemuda. Dengan cara ini mereka terpenuhi kebutuhannya sehingga dapat mengembangkan dirinya. Kebutuhan belajar, persaudaraan, ingin bebas tidak terikat, ingintahu dinamika dan aktif merupakan cirri pada masa muda. Cara yang fithrah dan islam dapat secara efektif membangun potensi pemuda. Dalil:  Baca Q.S. 28:7-12  Baca Q.S. 5:114  Hadits. Dari Nu’man Ibnu Basyir berkata bahwa Rasulallah SAW bersabda,” Perumpamaan orang-orang mukmin di dalam cinta mencintai, kasih mengasihi, dan berlemah lembut ibarat ibarat satu tubuh bila sebagian anggota menderita sakit niscaya dirasakan oleh seluruh anggota tubuh dengan tidak bisa tidur dan demam” (HR Bukhari Muslim). 9. Al-Hikmah Wa Al-Ilm (bijaksana dan ilmu)  Selain at-tarbiyah al-fithriyah, pemuda diberi ilmu dan kebijaksanaan (al-hikmah). Sehingga kesadaran dan motivasi untuk bergerak dapat muncul. Orang dewasa dan tua yang berpengalaman dan berilmu serta telah merasakan asam manisnya kehidupan perlu memberikan teladan kebijaksanaan (al-hikmah dan ilmu pengetahuan).  Ilmu juga perlu di berikan kepada pemuda. Bekal yang demikian dapat meningkatkan potensi pemuda. Dalil:  Q. 28:14. Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, kami berikan padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah kami member balasan kepada orang-oarang yang berbuat baik.  Q. 12:22. Dan tatkala dia cukup dewasa, kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami member balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 10. Asy-Syakhshiyah Al-Qadiyaah Al-Jundiyah (membentuk pribadi-pribadi pemimpin dan anggota yang bergerak)  Para pemuda harus dibekali keperibadian yang mempunyai sifat qiyaadah (kepemimpinan) dan jundiyah (ketentaraan). Pemuda siap memimipin dan siap dipimpin. Sifat pemimpin yang ikhlas dan tentara taat perlu di tanamkan kepada jiw pemuda. Sehingga dengan cara ini pergantian, penukaran dan pemindahan generasi dari orang tua ke pemuda dapat terlaksana dengan baik.  Keperibadian qiyaadah dan jundiyah akan memperlancar al-‘amalul al-jamaa’I dalam perjalanan da’wah. Dalil:  Q. 12:55. Berkata Yusuf:” jadikanlah aku bendaharawan nagara(mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengatahuan”.  Baca Q.S. 28:26. Q.S. 9:128. Q.S. 8:45-47  Hadits. Rasulallah SAW bersabda,” janganlah sekali-kali kamu mengharapkan bertemu dengan musuh. Mintalah keselamatan dari Allah. Jika kamu bertemu musuh, maka bersamabarlah dan ketahuilah bahwa surge itu berada di bawah bayang-bayang pedang. Kemudian Nabi SAW berdiri lalu bersabda,” Ya Allah penurun al-Kitab, penggerak awan dan yang mengalahkan musuh, kalahkanlah mereka dan tolonglah kami atas mereka”(HR Bukhari Muslim) 11. At-Taharruk (berharakah)  Potensi pemuda di kembangkan melalui pembekalan tarbiyah. Melalui pembekalan ini akan menghasilkan pemuda yang bergerak (at-taharruk), dinamis dan aktif. Pemuda yang aktif akan menghasilkan banyak hal. Sedangkan pemuda yang pasif akan menghancurkan dirinya sendiri. Dalil:  Q. 3:169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapar rezeki.  Baca Q.S. 2:154  Hadits. Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulallah SAW bersabda,” Siapa yang menghilangkan dari seorang mukmin kesusahan dunia, pasti Allah akan menghilangkan satu kesusahan dia di hati kiamat. Dan siapa yang menolong seorang yang menderita kesukaran, pasti Allah akan menolongnya di dunia dan di akhirat. Dan siapa yang menutupi malu (aib) muslim, pasti Allah akan menutupi malunya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan tetap menolong hamba-Nya selama hamba itu suka me3nolong saudaranya. Dan barang siapa berjalan untuk mencari ilmu, pasti Allah mudahkan jalannya ke surge. Dan jika berkumpul suatu kaum di rumah suatu Allah, dengan membaca al-kitab (al-qur’an) dan mempelajarinya sesame mereka, maka turun atas mereka ketentraman, dan mereka diliputi dengan rahmat dan di kelilingi malaikat. Dan Allah menyebut mereka dalam golongan di sisi-Nya, dan siapa yang lambat amalannya, maka tak akan di percepat mengangkat derajatnya” (HR muslim). KESIMPULAN Da’wah adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin karena da’wah adalah merupakan tugas para rasul dari nabi Adam hingga nabi terakhir, takluput dari itu semua risalah ini adalah amanat kepada kaum muda dalam melanjutkan tugas ini, karena itu dalam berda’wah tidak cukup dengan bermodalkan semangat. Da’wah harus di lakukan atas dasar manhaj yang benar. Da’wah harus di lakukan di atas bashirah dan ilmu yang mendalam. Sebab da’wah tanpa ilmu akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki. Maka dari itu para pemuda harus benar-benar memperhartikan dan mengasah potensi yang ada di dalam dirinya agar lebih bermanfaat bagi pergerakan da’wah islamiyah. DAFTAR PUSTAKA Malaikah, musthafa, manhaj da’wah Yusuf Al-Qaradhawi (harmoni antara kelembutan dan ketegasam), JAK-TIM: pustaka al-kautsar, 2001 M. Natsir,fiqhud da’wah,I.I.F.S.O. KUWAIT, 1401 H / 1981 M Pryitno,irwan, fiqhud da’wah, JAK-TIM: pustaka tarbiatuna, 1423 H/ 2002 Ms

Tidak ada komentar:

Posting Komentar