Cerpen. Eds.1.25/januari/2012
Angin
mampir (Bajo; Sangai Palaris)
Pagi itu dingin sekali,
tepatnya hari rabu tgl 25 januari, ya… sangat indah sekali, dikamar yang
ukurannya tidak terlalu besar sekitar 4X6 meter, dengan ukuran yang tidak
terlalu besar seperti itu rasanya tidak cukup untuk orang lebih dari lima apa
lagi di dalam kamar itu terdapat barang yang banyak dan berantakan, tapi itulah
kenyataannya…! Di dalam kamar yang kicil itu terdapat di dalamnya 6 orang
wah…kalau di bayangkan tidurnya seperti apa ya….?
Pagi itu kami bangun ke
siangan, gimana gak kesiangan..? tidurnya jam 3 pagi… oaya… pada malam itu kami
ke datangan tamu namanya Abdullah (si Dul) dia datang dari Malaysia akan pulang
ke Sapeken, rencananya dia akan mampir dulu ke Jakarta ke betulannya istrinya
dari Bekasi, nah… rencananya dia akan Kebekasi pagi-pagi ya… sekitar jam 9
lah…dan yang akan mengantarkannya Darsono karena Darsono juga yang menjemput
dia ke Stasiun Gambir.saya ceritakan sedikit tentang darsono ya….!! Darsono itu
Mahasiswa STTN Ciputat, dia baru semester satu, sudah tidak punya orang tua,aku
salut padanya semangat belajarnya besar sekali ya….mudah2an apa yang di
impikannya bisa tercapai amien….
Sekitar jam 08.00 WIB
kami semua bangun, yang ada di dalam kamar saya (harsani), Firdausi (Sippir),
Nur Hadi Hidayat (Dayat), Tanwir, Darsono dan Abdullah (Si Dul), ya..semuanya
ada enam orang, karena pagi itu turun hujan deras sekali, seperti hari
biasa-biasanya di tempat tinggal kami itu ada ank sekolah TK, karena tempat
kami di dalam kompleks sekolahan…
Sekitar jam 08.30 WIB
teman-teman mulailah mandi satu persatu kebetulan kamar mandi ada di luar dan
Cuma satu kamar mandi, yang pertama mandi ke luar Tanwir, dia adalah Mahasiswa
UNIAT (Universitas At-Tahariyah) semester satu, liama menit kemudian dia
selesai mandi.Tanwir;” siapa yang mau ikut seminar ke DPR sekarang..? sepontan
Firdausi menjawab;”saya, seminar apa..? Firdausi adalah Mahasiswa UNIAT juga
semester 5, Tanwir; kurang tau juga,pokoknya ada seminarlah, tapi harus pakek
almamater”, Firdaus; tapi saya gak punya almamater,coba telepon lagi teman
kamu..? bilang sama dia bisa gak kalau gak bawa almamater…”, Tanwir pun
langsung nelfon temennya. Dengan waktu yang bersamaan, Abdullah bangun dan
langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi, Abdullah ini sudah saya ceritakan di
atas dia adalah perantau yang mengadu nasib di negeri orang (Malaysia).tidak
lama kemudian Si Dul pun selesai mandai dan berkata,”Dar (ini adalah panggilan
akrap darsono) cepat ,mandi sana..?”, Darsono; oke, tunggu sebentar.
Bergegaslah Darsono ke
kamar mandi dengan handuk, sabun, sikat gigi dan odolnya, ternyata di luar
sudah banyak Ibu-Ibu yang mengantar anak-anak mereka sekolah TK ya…seperti
hari-hari biasanya. Tanwir saya perhatikan sibuk dengan HP nya dan siap-siap
akan berangkat ke tempat diskusi padahal waktunya jam 11.00 WIB sementara
sekarang baru jam 09.00. WIB ya kurang lebih lah, emang dia sangat semangat
kalau acara-acara seperti itu, saya pun tertarik akan ikut tapi… saya gak punya
almamater karena tinggal di Kebon Jeruk tempat saya tinggal kemarin, nampaknya
di luar hujan makin deras beserta angin yang kencang, saya pun bangun karena
tempat saya tidur kejatuhan air hujan, maklum… tempat tinggal kami bocor. Temen-temen
pada bangun semua sambil mengamankan buku-buku yang berserakan dan bercanda,
entah saya sudah tidak perhatikan apa yang mereka bicarakan, tapi sepertinya
lucu karena serontak mereka tertawa semua. Si Dul dan Tanwir karena sudah
selesai mandi duluan merekapun sudah pada pakek baju dan siap berangkat.
Hujan makin deras,
angin makin kencang, darsono masih di dalam kamar mandi, entah kenapa saya kira
suara petir yang menggelegar semuanya serentak panic karena serentak suara itu
menandakan ada bangunan yang roboh, saya seperti ingat dan tidak, langsung
melihat darsono di dalam kamar dan seperti orang kebingungan, Si Dul;
hahahhahahhah(tertawa)…. Entah saya tidak sadara apa yang di tertawakannya, saya
melihat darsono dan berkata” saya; kenapa..?, Darsono; pohon roboh di kamar
mandi dan menimpa saya. Si Dul; cari sarung sana atau celana, setelah perkataan
Si Dul seperti itu saya baru sadar kalau darsono dalam keadaan telanjang bulat;
hahahahhahahahhahahhahahahhaha……………………………..(tertawa serentak) teman-teman
serentak tertawa terbahak-bahak, perasaaan panic dan takut tadi langsung
hilang, karena melihat keadaan Darsono yang telanjang bulat dan bingung
sendiri. Barulah saya sadar kalu pohon besar yang ada di samping kamar mandi
roboh dan robohnya ke kamar kami lagi… aduh sial…semua barang basah, lemari,
TV, laptop, buku,baju, dll. Bercampur perasaan panic dan lucu karena melihat
darsono dalam keadaan telanjang berlari dari kamar mandi, bayangan saya sih pasti
banyak yang melihatnya di luar dalam ke adaan telanjang.
Nah…. Ternyata apa yang
saya bayangkan tidak salah…!!!.. dilauar para Ibu-ibu tertwa terbahak-bahak
saya kira ada yang sangat lucu yang di tertawakannya, ternyata karena melihat
darsono lari ke luar dan bingung sendiri di depan Ibu-ibu dalam ke adaan
telanjang.
Ya Allah…. Apa yang
terjadi hari ini saya benar- benar tidak menduganya, kamar mandi dan tempat
tidur habislah semua belum lagi hal yang memalukan Darsono yang ketakutan dan panic
lari tanpa sehelai pakaianpun keluar dan menjadi bahan perbincangan ibu- ibu di
luar.ya… begitulah… rasa terkejut entah tidak tau apa yang akan di lakukan
selain berlari dan menyelamatkan diri, mudah-mudahan semua ini ada hikmahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar