Kamis, 26 Januari 2012

Tragedi 25 Januari


Cerpen. Eds.1.25/januari/2012
Angin mampir (Bajo; Sangai Palaris)
Pagi itu dingin sekali, tepatnya hari rabu tgl 25 januari, ya… sangat indah sekali, dikamar yang ukurannya tidak terlalu besar sekitar 4X6 meter, dengan ukuran yang tidak terlalu besar seperti itu rasanya tidak cukup untuk orang lebih dari lima apa lagi di dalam kamar itu terdapat barang yang banyak dan berantakan, tapi itulah kenyataannya…! Di dalam kamar yang kicil itu terdapat di dalamnya 6 orang wah…kalau di bayangkan tidurnya seperti apa ya….?
Pagi itu kami bangun ke siangan, gimana gak kesiangan..? tidurnya jam 3 pagi… oaya… pada malam itu kami ke datangan tamu namanya Abdullah (si Dul) dia datang dari Malaysia akan pulang ke Sapeken, rencananya dia akan mampir dulu ke Jakarta ke betulannya istrinya dari Bekasi, nah… rencananya dia akan Kebekasi pagi-pagi ya… sekitar jam 9 lah…dan yang akan mengantarkannya Darsono karena Darsono juga yang menjemput dia ke Stasiun Gambir.saya ceritakan sedikit tentang darsono ya….!! Darsono itu Mahasiswa STTN Ciputat, dia baru semester satu, sudah tidak punya orang tua,aku salut padanya semangat belajarnya besar sekali ya….mudah2an apa yang di impikannya bisa tercapai amien….
Sekitar jam 08.00 WIB kami semua bangun, yang ada di dalam kamar saya (harsani), Firdausi (Sippir), Nur Hadi Hidayat (Dayat), Tanwir, Darsono dan Abdullah (Si Dul), ya..semuanya ada enam orang, karena pagi itu turun hujan deras sekali, seperti hari biasa-biasanya di tempat tinggal kami itu ada ank sekolah TK, karena tempat kami di dalam kompleks sekolahan…
Sekitar jam 08.30 WIB teman-teman mulailah mandi satu persatu kebetulan kamar mandi ada di luar dan Cuma satu kamar mandi, yang pertama mandi ke luar Tanwir, dia adalah Mahasiswa UNIAT (Universitas At-Tahariyah) semester satu, liama menit kemudian dia selesai mandi.Tanwir;” siapa yang mau ikut seminar ke DPR sekarang..? sepontan Firdausi menjawab;”saya, seminar apa..? Firdausi adalah Mahasiswa UNIAT juga semester 5, Tanwir; kurang tau juga,pokoknya ada seminarlah, tapi harus pakek almamater”, Firdaus; tapi saya gak punya almamater,coba telepon lagi teman kamu..? bilang sama dia bisa gak kalau gak bawa almamater…”, Tanwir pun langsung nelfon temennya. Dengan waktu yang bersamaan, Abdullah bangun dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi, Abdullah ini sudah saya ceritakan di atas dia adalah perantau yang mengadu nasib di negeri orang (Malaysia).tidak lama kemudian Si Dul pun selesai mandai dan berkata,”Dar (ini adalah panggilan akrap darsono) cepat ,mandi sana..?”, Darsono; oke, tunggu sebentar.
Bergegaslah Darsono ke kamar mandi dengan handuk, sabun, sikat gigi dan odolnya, ternyata di luar sudah banyak Ibu-Ibu yang mengantar anak-anak mereka sekolah TK ya…seperti hari-hari biasanya. Tanwir saya perhatikan sibuk dengan HP nya dan siap-siap akan berangkat ke tempat diskusi padahal waktunya jam 11.00 WIB sementara sekarang baru jam 09.00. WIB ya kurang lebih lah, emang dia sangat semangat kalau acara-acara seperti itu, saya pun tertarik akan ikut tapi… saya gak punya almamater karena tinggal di Kebon Jeruk tempat saya tinggal kemarin, nampaknya di luar hujan makin deras beserta angin yang kencang, saya pun bangun karena tempat saya tidur kejatuhan air hujan, maklum… tempat tinggal kami bocor. Temen-temen pada bangun semua sambil mengamankan buku-buku yang berserakan dan bercanda, entah saya sudah tidak perhatikan apa yang mereka bicarakan, tapi sepertinya lucu karena serontak mereka tertawa semua. Si Dul dan Tanwir karena sudah selesai mandi duluan merekapun sudah pada pakek baju dan siap berangkat.
Hujan makin deras, angin makin kencang, darsono masih di dalam kamar mandi, entah kenapa saya kira suara petir yang menggelegar semuanya serentak panic karena serentak suara itu menandakan ada bangunan yang roboh, saya seperti ingat dan tidak, langsung melihat darsono di dalam kamar dan seperti orang kebingungan, Si Dul; hahahhahahhah(tertawa)…. Entah saya tidak sadara apa yang di tertawakannya, saya melihat darsono dan berkata” saya; kenapa..?, Darsono; pohon roboh di kamar mandi dan menimpa saya. Si Dul; cari sarung sana atau celana, setelah perkataan Si Dul seperti itu saya baru sadar kalau darsono dalam keadaan telanjang bulat; hahahahhahahahhahahhahahahhaha……………………………..(tertawa serentak) teman-teman serentak tertawa terbahak-bahak, perasaaan panic dan takut tadi langsung hilang, karena melihat keadaan Darsono yang telanjang bulat dan bingung sendiri. Barulah saya sadar kalu pohon besar yang ada di samping kamar mandi roboh dan robohnya ke kamar kami lagi… aduh sial…semua barang basah, lemari, TV, laptop, buku,baju, dll. Bercampur perasaan panic dan lucu karena melihat darsono dalam keadaan telanjang berlari dari kamar mandi, bayangan saya sih pasti banyak yang melihatnya di luar dalam ke adaan telanjang.
Nah…. Ternyata apa yang saya bayangkan tidak salah…!!!.. dilauar para Ibu-ibu tertwa terbahak-bahak saya kira ada yang sangat lucu yang di tertawakannya, ternyata karena melihat darsono lari ke luar dan bingung sendiri di depan Ibu-ibu dalam ke adaan telanjang.
Ya Allah…. Apa yang terjadi hari ini saya benar- benar tidak menduganya, kamar mandi dan tempat tidur habislah semua belum lagi hal yang memalukan Darsono yang ketakutan dan panic lari tanpa sehelai pakaianpun keluar dan menjadi bahan perbincangan ibu- ibu di luar.ya… begitulah… rasa terkejut entah tidak tau apa yang akan di lakukan selain berlari dan menyelamatkan diri, mudah-mudahan semua ini ada hikmahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar